Pengertian deduktif dan induktif
- Pengertian
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari
premis yang lebih umum. Jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah,
maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. Jika penalaran induktif erat
kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika
khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Contoh penalaran deduktif :
- Semua
manusia akan mati (premis mayor)
- Bambang
adalah manusia (premis minor)
- Jadi
: Bambang akan mati (konklusi)
- Pengertian
Penalaran Induktif
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah
penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
- Cara
(hal) menggunakan nalar, pemikiran atau berfikir secara logis.
- Hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan
perasaan atau pengelaman.
- Proses
mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta
atau prinsip.
Contoh penalaran Induktif :
- Logam
1 memuai kalau dipanaskan (premis mayor)
- Logam
2 memuai kalau dipanaskan (premis minor)
- Semua
logam memuai kalau dipanaskan (konklusi)
Penalaran Induktif membutuhkan banyak sampel untuk
mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran
Induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berfikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena
yang diselidiki berkala bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Metode berfikir deduktif adalah metode berfikir
yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan
dalam bagian-bagiannya yang khusus
Berpikir Deduktif
Deduktif berasal dari bahasa inggris deduction yang berarti
penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum dedukasi adalah cara berpikir yang
ditangkap atau diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
menggunakan pola berpikir silogisme atau silogismus.
Berpikir Induktif
Induktif adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari
hal-hal atau peristiwa khusus untuk menggunakan hukum yang umum. Induksi merupakan
cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai
kasus yang bersifat khusus.
Contoh:
Contoh silogisme
kategorial :
My : Semua mahasiswa
memiliki ijazah SLTA
Mn : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
K : Amir bukan mahasiswa
Contoh silogisme alternatif :
My : Nenek sumi berada di Bndung atau bogor
Mn : Nenek sumi tidak berada di bogor
K : jadi, nenek sumi berada di bandung.