Pages

Senin, 15 April 2013

Pengertian deduktif dan induktif



Pengertian deduktif dan induktif

  • Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. Jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.

Contoh penalaran deduktif :
  1. Semua manusia akan mati (premis mayor)
  2. Bambang adalah manusia (premis minor)
  3. Jadi : Bambang akan mati (konklusi)

  • Pengertian Penalaran Induktif
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya : 
  1. Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau berfikir secara logis.
  2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengelaman.
  3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Contoh penalaran Induktif :
  1. Logam 1 memuai kalau dipanaskan (premis mayor)
  2. Logam 2 memuai kalau dipanaskan (premis minor)
  3. Semua logam memuai kalau dipanaskan (konklusi)
Penalaran Induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran Induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

  • Metode Induktif 
Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berkala bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
  • Metode Deduktif
 Metode berfikir deduktif adalah metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus

Berpikir Deduktif
Deduktif berasal dari bahasa inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum dedukasi adalah cara berpikir yang ditangkap atau diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogisme atau silogismus.

Berpikir Induktif
Induktif adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menggunakan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat khusus.

Contoh:
Contoh silogisme kategorial :
My : Semua mahasiswa  memiliki ijazah SLTA
Mn : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
K : Amir bukan mahasiswa

Contoh silogisme alternatif :
My : Nenek sumi berada di Bndung atau bogor
Mn : Nenek sumi tidak berada di bogor
K : jadi, nenek sumi berada di bandung.

1 komentar: