Etika Profesi Seorang Pengamen
Sebelum
 kita masuk kedalam topik pembicaraan mengenai etika profesi seorang 
pengamen, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu apa yang dimaksud 
dengan etika profesi:
Etika
Kata etika profesi itu sendiri terdiri dari dua buah kata yaitu etika dan profesi, Kata
 etik (atau etika) berasal dari bahasaYunani (ethos) yang berarti 
karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan 
berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok 
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu 
salah atau benar, buruk atau baik. Etika akan memberikan semacam batasan
 maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok 
sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus etika merupakan bentuk
 aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat 
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada. Pada saat dibutuhkan, maka 
akan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam 
tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai 
menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari 
apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat 
dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu 
sendiri.
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
ETIKA
 DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan 
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia 
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif 
memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku
 atau sikap yang mau diambil
ETIKA
 NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola 
prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini 
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian 
sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang
akan diputuskan.
Profesi 
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang, bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang mana pekerjaan tersebut sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahliannya, sehingga orang yang bekerja tetap sesuai dengan keahliannya disebut sebagai profesi. Untuk itu perlu penguasaan teorisitematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dengan penerapannya dalam praktek dan dapat disimpulkan juga bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit professional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Jadi etika profesi menurut saya adalah aturan atau kaidah-kaidah dalam berprofesi yang harus di jalankan oleh seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaannya, Baik pekerjaan yang berhubungan dengan masyrakat luas maupun yang tidak.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang, bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang mana pekerjaan tersebut sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahliannya, sehingga orang yang bekerja tetap sesuai dengan keahliannya disebut sebagai profesi. Untuk itu perlu penguasaan teorisitematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dengan penerapannya dalam praktek dan dapat disimpulkan juga bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit professional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Jadi etika profesi menurut saya adalah aturan atau kaidah-kaidah dalam berprofesi yang harus di jalankan oleh seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaannya, Baik pekerjaan yang berhubungan dengan masyrakat luas maupun yang tidak.
Pengamen
Pengamen...!!!
 mendengar kata-kata pengamen ditelinga kita pada saat ini bukan 
merupakan suatu hal yang asing atau baru lagi, karena mulai dari 
anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, pria maupun wanita. Banyak sudah 
yang menjalani kegiatan sehari-harinya sebagai seorang pengamen, entah 
karena terpaksa atau memang dengan sengaja memilih kegiatan tersebut 
atau mungkin di negeri kita tercinta ini kegiatan mengamen sudah menjadi
 sebuah profesi alternative yang sangat menjanjikan untuk kedepannya. 
Karena berdasarkan pengelamatan saya dari seorang teman yang melakukan 
kegiatan tersebut, pendapatan sehari seorang pengamen dapat melebih 
pendapatan dari seseorang karyawan yang bekerja dikantoran atau para 
pekerja buruh di pabrik-pabrik. Anggap saja pendapatan mereka dalam 
mengamen satu hari dapat mencapai nilai Rp. 100.000, dan mereka mengamen
 dari pukul 08:00am – 07:00pm kira-kira  ± sekitar 11 jam dalam sehari. 
Walau lebih 3 jam dari orang yang bekerja di kantoran, itu merupakan 
suatu nilai profit yang sangat tinggi bagi seorang pengamen. Karena 
mereka bekerja tidak perlu berfikir keras, terikat dengan waktu, 
bertanggung jawab, berpendidikan yang tinggi dan berdesak-desakan 
mengantri dalam melamar pekerjaan di sebuah jobsfair, seperti kebanyakan
 orang-orang yang bekerja di kantoran atau di pabrik-pabrik pada saat 
ini. Mungkin karena hal itu lah kini banyak orang-orang di negeri kita 
tercinta ini, terutama di kota-kota besar yang lebih memilih kegiatan 
mengamen dari pada bekerja sebagai karyawan di perusahaan-perusahaan, 
menjadi buruh di pabrik-pabrik, atau pegawai di instansi pemerintah. 
Selain persaingan yang begitu sulit, upah yang minim serta kesempatan 
bekerja yang begitu kecil dengan persaingan yang begitu besar. Maka 
mereka lebih memilih berprofesi menjadi pengamen dari pada bekerja di 
perusahan atau di instasi pemerintah. Namun dibalik semua itu jika kita 
mendengar kata-kata pengamen maka kita pasti akan berfikir negatif 
tentang pengamen tersebut. Kita pasti akan berfikir orang pemalas, 
seorang anak jalanan, berandalan, pemabuk, tukang palak, tidak punya 
sopan santun, dll. Karena memang kebanyakan dari pengamen yang kita 
lihat dan kita temui di dalam bus kota, kereta api, lampu merah dan 
tempat-tempat makan di beberapa kota di indonesia, mereka melakukan 
hal-hal yang memang diluar etika dari sebuah profesi. Akan tetapi dari 
beberapa pengamen yang melakukan hal-hal tersebut ada juga pengamen yang
 tetap memperhatikan kaidah-kaidah atau aturan-aturan serta norma-norma 
kesopanan yang berlaku di Negara kita dan kebayakan dari mereka-mereka 
adalah para pengamen jalan yang tergabung dalam sebuah komunitas atau 
organisasi-organisasi anak jalanan. Karena mereka juga ingin menunjukan 
kepada kita semua, bahwa walau mereka anak jalanan, besar dan tumbuh di 
jalanan, tidak berpendidikan yang baik. Mereka juga mampu menjadi sosok 
pribadi yang baik dan mempunyai kemampuan atau talenta yang dapat 
digunakan untuk mencari rezeki yang baik di jalanan. Tanpa harus 
menyakiti orang lain dan membuat kegaduhan keonanran di muka umum. 
Secara kasat mata kita dapat melihat perbedaan-perbedaan dari pengamen 
yang mempunyai etika profesi dengan yang tidak memiliki etika profesi, 
yaitu :
Pengamen yang memiliki etika profesi
-    Sebelum mereka mengamen pastinya mereka akan memberikan salam pembuka kepada  semua orang yang berada di lokasi tersebut
-    Menyanyikan atau membawakan lagu-lagu yang merdu dan tidak asal-asalan
-    Tidak berlebihan dalam membawakan sebuah lagu
-    Tidak membuat kegaduhan
-    Tidak melakukan kekerasan dan memaksa dalam meminta imbalan
-    Memberikan salam penutup setelah mengamen
Pengamen yang tidak memiliki etika profesi
-    Tidak memberikan salam pembuka
-    Menyanyikan lagu asal-asalan, tidak sesuai dengan not dan intonasi lagu
-    Selalu membuat kegaduhan
-    Melakukan kekerasan dan memaksa dalam meminta imbalan
-    Tidak memberikan salam penutup , setelah selesai mengamen
Dengan
 demikian, dapat disimpulkan bahwa walau banyak pengamen yang tidak 
mengerti dan memperhatikan akan hal-hal dari sebuah etika profesi, 
ternyata masih banyak juga pengamen yang tetap perduli terhadap etika 
dari sebuah profesi dan semua itu tergantung dari individunya 
masing-masing, bagaimana mereka bersikap dalam memilih serta menentukan 
dirinya sendri dan kita tidak boleh menghakimi baik atau buruknya 
pekerjaan dari seseorang. Karena pada dasarnya semua pekerjaan itu baik 
tergantung dari mana kita melihat dan melakukannya.
Terima
 kasih saya ucapkan untuk seorang teman yang tidak mau saya sebutkan 
namanya dalam hal penulisan ini, Terima kasih untuk teman yang 
tulisannya saya kutip sebagai bahan referensi penulisan ini, dan Terima 
kasih juga buat semua pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian 
penulisan ini.
http://12puby.wordpress.com/2010/05/20/pengamen-bus-jogja-solo/
http://acakadul.wordpress.com/2010/11/22/pengamen-jalanan-bermimpi-siapa-takut/
